Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 06:07:52【Kabar Kuliner】914 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(775)
Artikel Terkait
- Rekomendasi tanaman hias daun lebar yang bikin rumah lebih hidup
- Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba
- Polda Kalteng perdana distribusikan 1000 paket MBG di Palangka Raya
- Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini
- PBB dan mitranya tingkatkan respons pascagempa di Afghanistan
- Minum air dan simpan sisa makanan jika alami dugaan keracunan MBG
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- Gaya hidup sehat dan latihan beban bantu cegah osteoporosis
- Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara
- Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkab Jayapura perkuat mutu dan keamanan pangan di dapur MBG

Bantu ojol, Polres Jakpus dirikan Rakyat Mart dan Rakyat Auto

Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"

TNI AU bangun dapur SPPG untuk program MBG di Yogyakarta

Kemenpar sebut SIAL Interfood 2025 jadi ajang perkuat industri MICE

BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG

Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak

Unilever tuntaskan lepas bisnis es krim Rp7 T ke Magnum di akhir 2025